Aceh Barat | Sudutpenanews.com : Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Meulaboh ke-437 terasa berbeda. Di tengah euforia dan kemeriahan warga, sebuah kegiatan bernama Pekan Kebudayaan Anak Barat (PKAB) menjelma menjadi ruang ekspresi, ekonomi, dan kebersamaan yang hidup. Selama tiga malam berturut-turut, ribuan orang tumpah ruah di arena acara menikmati hiburan, pertunjukan budaya, serta ragam produk UMKM lokal.
Namun, di balik sorak-sorai panggung hiburan, PKAB menghadirkan makna yang lebih dalam bangkitnya ekonomi rakyat kecil melalui kekuatan budaya dan kreativitas.
Kerap kali, kegiatan kebudayaan hanya dipandang sebagai ajang seremonial yang habis begitu saja setelah panggung ditutup. Namun, PKAB membuktikan hal sebaliknya.
Gelaran ini berhasil menjadi pasar ekonomi rakyat yang hidup, di mana ratusan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Aceh Barat memanfaatkan momentum tersebut untuk memperkenalkan produk mereka.
Dari jajanan tradisional seperti timphan, keukarah, dan dodol Aceh, hingga kuliner kekinian dan minuman racikan anak muda, semua menemukan tempat di hati pengunjung. Banyak pedagang mengaku dagangannya laris manis sejak malam pertama acara dimulai.
“Alhamdulillah, sejak malam pertama pengunjung sangat ramai, jajanan kami cepat habis,” ungkap seorang pedagang dengan wajah berseri. Selasa (14/10/2025).
Ini bukan sekadar cerita sukses pedagang kaki lima. Ini adalah potret bagaimana ruang publik budaya dapat menjadi lokomotif ekonomi lokal, ketika dikelola dengan pendekatan partisipatif dan kreatif.
Kesuksesan PKAB juga menandai pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, berhasil menciptakan wadah yang tak hanya menghibur, tapi juga memberi manfaat langsung bagi ekonomi warga.
Konsep yang menggabungkan pertunjukan seni, kuliner, dan produk kreatif telah menjadikan PKAB lebih dari sekadar festival budaya ia menjadi magnet ekonomi.
Momentum ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi tidak selalu harus berbasis proyek besar atau investasi industri. Kadang, modal sosial dan kebudayaan masyarakat justru menjadi sumber daya paling berharga yang bisa menggerakkan ekonomi daerah.
Data nasional menunjukkan bahwa sektor UMKM menyumbang lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Di tingkat lokal, keberadaan UMKM adalah denyut nadi kehidupan ekonomi rakyat.
Namun, selama ini pelaku UMKM sering kali kesulitan menemukan ruang promosi dan pasar. Di sinilah peran kegiatan seperti PKAB menjadi sangat strategis memberi panggung bagi pelaku usaha kecil agar terlihat dan diapresiasi.
Dampak ekonominya pun terasa nyata. Lonjakan omset, peningkatan permintaan, dan munculnya jejaring antar-pelaku usaha menjadi bukti bahwa kegiatan budaya dapat menciptakan efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi.
Lebih dari sekadar transaksi ekonomi, PKAB juga menjadi ruang pertemuan sosial. Warga dari berbagai kecamatan datang bersama keluarga, saling bertemu, bercengkrama, dan menikmati suasana kota yang hidup hingga malam hari.
Wahana permainan anak-anak, penampilan seni tradisi, dan suasana pasar malam yang meriah menjadikan acara ini simbol keramahtamahan dan semangat gotong royong masyarakat Aceh Barat.
Dalam suasana seperti ini, nilai-nilai kebudayaan lokal dari keindahan seni hingga rasa kebersamaan tak hanya dipertontonkan, tetapi dihidupkan kembali dalam bentuk nyata.
Kesuksesan PKAB tahun ini hendaknya tidak berhenti sebagai momen sesaat. Pemerintah daerah bersama pelaku seni dan UMKM perlu menjadikannya agenda rutin tahunan dengan perencanaan yang lebih matang dan berorientasi pada dampak ekonomi jangka panjang.
Selain itu, pelibatan komunitas lokal, sekolah, serta pelaku kreatif muda akan memperkaya variasi kegiatan dan memperluas jangkauan manfaat.
Dengan pengelolaan yang konsisten, PKAB dapat tumbuh menjadi ikon kebudayaan Aceh Barat, sekaligus mesin penggerak ekonomi berbasis rakyat.
PKAB telah membuktikan bahwa kebudayaan bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan sumber daya masa depan. Di tangan masyarakat kreatif, budaya dapat menjadi modal sosial yang menghidupkan ekonomi.
HUT Kota Meulaboh kali ini bukan hanya pesta perayaan ia adalah simbol kebangkitan ekonomi rakyat kecil yang tumbuh dari semangat gotong royong, kreativitas, dan kecintaan pada budaya sendiri.
Meulaboh telah menemukan jalannya, menggabungkan kebudayaan dan ekonomi rakyat dalam satu denyut yang sama.








