Mualem…Jangan Tutup Rezeki Kami!!

Aceh Barat | Sudutpenanews.com – Sejumlah warga pedalaman Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, menggelar aksi di bantaran sungai menolak rencana penutupan tambang emas ilegal, Sabtu (4/10/2025). Aksi ini dipicu ultimatum Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang sebelumnya memerintahkan penghentian aktivitas tambang dan penarikan seluruh alat berat dari kawasan hutan.

Dalam aksi tersebut, warga yang terdiri dari laki-laki maupun ibu-ibu menyuarakan aspirasi agar pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan penutupan tambang. Mereka menilai aktivitas penambangan emas selama ini menjadi tumpuan utama perekonomian masyarakat setempat.

Muhammad Yusuf, mantan Panglima Muda GAM Wilayah Kaway XVI Raya, mengatakan masyarakat telah menaati instruksi gubernur dengan menurunkan alat berat dari lokasi tambang. Namun, ia berharap pemerintah tidak serta-merta menutup seluruh aktivitas penambangan.

“Kami sudah turunkan ekskavator sesuai arahan mualim. Tapi mohon dipertimbangkan, karena di beko (tambang) ini banyak anak korban konflik yang mencari nafkah. Kalau tambang ditutup, entah bagaimana nasib kami,” ujar Yusuf.

“Selama ada tambang, meski penghasilan tidak banyak, kami bisa menyekolahkan anak dan menghidupi keluarga. Jangan sampai tambang ditutup, karena itu akan menambah penderitaan masyarakat,” tambahnya.

Hal senada disampaikan seorang ibu rumah tangga, Mardiati. Ia menyebut keberadaan tambang emas sangat membantu kaum perempuan, khususnya janda dan keluarga kurang mampu.

“Dengan adanya beko, kami tidak lagi harus bekerja keras di ladang. Kami bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga, menyekolahkan anak, bahkan ada yang kuliah. Kalau tambang ditutup, kami tidak sanggup lagi bekerja manual. Kami mohon kepada Bapak Gubernur jangan menutup tambang ini, karena kami sangat membutuhkan,” kata Mardiati.

Sebelumnya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengeluarkan ultimatum untuk menghentikan seluruh aktivitas tambang emas ilegal, terutama yang menggunakan alat berat di kawasan hutan. Keputusan ini menimbulkan pro dan kontra. Sebagian kalangan menilai penambangan ilegal merusak lingkungan dan merugikan negara, sementara masyarakat penambang menganggapnya sebagai satu-satunya sumber penghidupan.

banner 728x250

banner 728x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *