Aceh Barat | Sudutpenanews.com – Lembaga Aspirasi Nasional Atjeh (LANA) menyoroti panjangnya antrean Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di Kabupaten Aceh Barat yang semakin mengganggu aktivitas masyarakat. Bahkan, antrean kendaraan kini disebut-sebut meluas hingga ke depan akses fasilitas pendidikan diruas Jalan Manekroo.
Ketua LANA, Teuku Laksamana menegaskan kondisi tersebut sudah berlangsung lama tanpa ada penanganan serius dari pihak terkait. Menurutnya, pemerintah dan aparat penegak hukum seharusnya hadir dengan langkah tegas agar antrean tidak lagi mengganggu layanan publik.
“Ini sudah merugikan masyarakat. Antrean bukan hanya di jalan raya, tapi sampai menghambat akses menuju sekolah. Padahal di dinding pagar sekolah sudah ditempel peringatan untuk tidak boleh parkir bagi para pengantri BBM diruas jalan Manekroo itu. Pemerintah daerah dan aparat jangan hanya diam,” tegasnya melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (20/9/2025).
Ia menilai praktik penyaluran solar bersubsidi di sejumlah SPBU di Aceh Barat tidak berjalan sesuai aturan. Akibat lemahnya pengawasan, antrean kendaraan pengangkut BBM diduga masih dikuasai oleh oknum tertentu.
“Kalau memang ada pelanggaran, tindak tegas SPBU maupun oknum yang bermain. Jangan tunggu keresahan masyarakat makin besar,” tambahnya.
LANA mendesak pemerintah daerah, Pertamina, serta aparat kepolisian untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap penyaluran BBM bersubsidi. Langkah ini dinilai penting agar solar benar-benar tepat sasaran bagi nelayan, petani, dan masyarakat kecil, bukan justru dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis gelap.








