Aceh Barat | Sudutpenanews.com – Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Aceh mengancam akan mendirikan tenda dan bermalam di depan kantor PLN di Jalan Swadaya, Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, apabila pemadaman listrik yang terjadi belakangan ini terus berlangsung.
Ketua GMBI Aceh, Zulfikar, menyatakan pemadaman listrik yang berulang-ulang telah menimbulkan keresahan luas di tengah masyarakat. Bahkan, tidak sedikit warga mengeluhkan kerusakan peralatan elektronik akibat listrik yang padam mendadak.
“Jika PLN tidak segera menyelesaikan masalah ini, kami akan membangun tenda di kantor PLN dan bermalam di sana sebagai bentuk protes. Kami juga sedang mendata kerusakan alat elektronik milik warga, dan kerugian itu harus dipertanggungjawabkan oleh PLN, dan kami juga menuntut agar PLN memberikan kompensasi sesuai yang telah diatur oleh undang-undang,” tegas Zulfikar, Rabu (1/10).
Menurutnya, pemadaman yang dilakukan PLN tidak hanya berdampak pada kenyamanan masyarakat, tetapi juga menghambat aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga layanan publik. Ia menilai, PLN sebagai perusahaan negara seharusnya mampu memberi pelayanan maksimal.
“PLN tidak boleh lepas tangan. Kami minta ada kompensasi nyata untuk masyarakat yang dirugikan, bukan hanya alasan teknis,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PLN Aceh belum memberikan keterangan resmi terkait ancaman aksi GMBI dan tuntutan ganti rugi masyarakat atas kerusakan peralatan elektronik.








