Aceh Barat | Sudutpenanews.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) resmi memulai proyek rekonstruksi dan penguatan tebing Krueng Meulaboh di kawasan Pasi Sira – Lhok Guci, Kecamatan Pante Ceureumen.
Proyek ini menjadi salah satu program prioritas infrastruktur tahun 2025, yang didanai melalui Dana Alokasi Umum (DAU) dengan total anggaran mencapai Rp10.809.910.000. Berdasarkan kontrak nomor 620/52/BANG/PUPR/DAU/2025, pekerjaan ini akan dilaksanakan oleh CV. Ridha Po Jaya selama enam bulan, terhitung mulai 20 Juni hingga Desember 2025.
Kepala Dinas PUPR Aceh Barat Dr. Kurdi melalui Kabid Jalan dan Jembatan Beny Hardi menjelaskan bahwa pengerjaan ini dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada bantaran sungai sekaligus melindungi pemukiman warga dari risiko longsor dan banjir. Menurutnya, kondisi tebing di kawasan tersebut sudah mengalami erosi cukup parah akibat arus sungai yang deras, terutama saat musim hujan.
“Rekonstruksi tebing ini merupakan prioritas kami. Selain menjaga kelestarian lingkungan, langkah ini penting untuk memastikan keselamatan masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana,” ujarnya. Sabtu (9/8/2025).
Pihaknya juga menegaskan, proyek ini diharapkan selesai tepat waktu dengan kualitas yang terjaga sehingga dapat memberi manfaat jangka panjang bagi warga Kecamatan Pante Ceureumen dan sekitarnya.
Sejumlah warga yang ditemui di sekitar lokasi menyambut positif langkah pemerintah tersebut. Hasanuddin (48), seorang warga Pasi Sira, mengaku lega setelah bertahun-tahun khawatir akan ancaman longsor yang dapat merusak rumah dan kebun mereka.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah. Semoga pekerjaan ini cepat selesai, karena selama ini kami selalu cemas setiap musim hujan. Kalau tebing ini kuat, insyaallah kampung kami akan lebih aman,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menargetkan, proyek ini akan memberi dampak langsung bagi peningkatan keselamatan warga dan keberlanjutan aktivitas ekonomi masyarakat yang bergantung pada lahan pertanian di sekitar sungai.
Selain itu, rekonstruksi tebing juga diharapkan mampu meminimalkan kerugian material yang selama ini kerap terjadi akibat bencana banjir.
Dengan adanya penataan infrastruktur ini, warga berharap pemerintah dapat melanjutkan program serupa di titik-titik rawan lainnya di sepanjang aliran Krueng Meulaboh, sehingga keselamatan dan kenyamanan masyarakat dapat lebih terjamin di masa mendatang.








