Aceh Utara | Sudutpenanews.com : Pertandingan babak 8 besar Turnamen Siddiq Cup antara Leubu United dan Casper FC di Stadion Aneuk Nanggroe, Desa Matang Drien, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, Senin sore (11/8/2025) berakhir ricuh.
Melansir pemberitaan dari portal Kanalinspirasi.com, Kericuhan terjadi beberapa menit setelah Bupati Aceh Utara, Ismail A Djalil yang akrab disapa Ayahwa, tiba di lokasi untuk menonton pertandingan.
Kontroversi bermula pada menit ke-15, ketika wasit memberikan hadiah tendangan penalti kepada Casper FC. Keputusan itu diambil setelah pemain Leubu United melakukan tekel dari belakang terhadap pemain lawan di dalam kotak penalti.
Sejumlah pemain Leubu United memprotes keras keputusan tersebut. Salah satu pemain kemudian mendatangi wasit dan menamparnya.
Akibat insiden itu, wasit langsung mengeluarkan kartu merah kepada pemain tersebut.
Protes semakin memanas, yang melibatkan manajer, ofisial, dan hampir seluruh pemain Leubu United. Pertandingan pun terhenti selama sekitar 20 menit.
Penonton kecewa, minta kembalikan uang tiket
Situasi memburuk ketika pertandingan akhirnya tidak dilanjutkan, tanpa adanya pengumuman resmi yang tegas.
Sebagian penonton langsung turun ke lapangan dan menuntut pengembalian uang tiket seharga Rp15.000.
Panitia melalui pengeras suara mengarahkan penonton untuk menuju loket pembelian tiket. Namun, sesampainya di lokasi, penonton mengaku tidak mendapatkan pengembalian uang sebagaimana dijanjikan.
Kekecewaan memuncak, ratusan penonton merusak fasilitas stadion. Tenda panitia diruntuhkan, papan iklan dan spanduk sponsor dikumpulkan ke tengah lapangan lalu dibakar, dan penutup lapangan ikut dirusak.
Indra Agustiadi ST, selaku pihak panitia mengungkapkan setelah pertemuan dengan Polsek Tanah Jambo Aye bahwa sementara waktu pertandingan dihentikan.
“Besok kami akan menghadap ke Polres bersama dengan wasit untuk membahas lebih lanjut. Keputusan ini diambil karena Leubu United menolak untuk melanjutkan pertandingan dan meninggalkan lapangan. Kejadian ini bukanlah kemarahan terhadap panitia, melainkan lebih kepada protes dari pemain Leubu United terhadap keputusan penalti yang mereka anggap kontroversial,” ungkap Indra.
Indra juga menambahkan bahwa meski demikian, panitia telah berusaha sebaik mungkin untuk menanggulangi masalah, termasuk memediasi ketegangan yang terjadi setelah insiden di kotak penalti dan tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap wasit, yang mengakibatkan kartu merah diberikan.
Kapolsek Tanah Jambo Aye, Iptu Agus Alfian Halomoan Lubis, menjelaskan bahwa sementara pertandingan dihentikan.
“Keputusan untuk menghentikan pertandingan ini diambil sebagai langkah sementara, dan untuk pelaku pembakaran fasilitas stadion, penyelidikan masih berlangsung,” kata Kapolsek.
Terkait kemungkinan adanya proses hukum terhadap pelaku pembakaran, Kapolsek menambahkan, “Saat ini, belum ada keputusan pasti mengenai proses hukum yang akan diambil. Namun, kami akan terus memantau perkembangan dan memastikan proses penyelidikan berjalan,” pungkas Kapolsek.
Sumber : Kanalinspirasi.com








