Aceh Barat | Sudutpenanews.com : Lembaga Aspirasi Nasional Atjeh (LANA) mendesak Bupati Aceh Barat untuk mencopot Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, menyusul insiden kebocoran atap dan plafon di salah satu ruang rawat inap rumah sakit pelat merah tersebut, Jumat (17/10/2025).
Dalam siaran pers yang diterima redaksi, Jum’at (17/10/2025), Ketua LANA, Teuku Laksamana Jowa, menilai pihak rumah sakit lalai dalam melakukan perawatan dan pemeriksaan rutin terhadap fasilitas gedung, sehingga mengakibatkan kebocoran parah yang mengganggu kenyamanan pasien.
“Kami meminta kepada Bupati agar memberikan sanksi tegas, mencopot Direktur Rumah Sakit. Kebocoran ini sangat parah, hingga mengenai ruang rawat inap pasien,” tegas Teuku dalam keterangannya.
Menurutnya, kelalaian pihak manajemen RSUD telah menyebabkan pasien yang sedang menjalani perawatan harus dipindahkan akibat genangan air dari atap yang bocor. Kondisi tersebut, kata Teuku, menunjukkan bahwa aspek keamanan dan kenyamanan pasien belum menjadi prioritas utama di rumah sakit tersebut.
“Pasien yang sedang dalam masa pemulihan justru terganggu karena harus berpindah ruangan akibat kebocoran dan banjir di ruang rawat inap,” tambahnya.
LANA juga mengingatkan bahwa genangan air akibat kebocoran berpotensi menimbulkan jamur dan bakteri, menciptakan kondisi yang tidak higienis dan berisiko bagi pasien, terutama mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Selain itu, kebocoran dapat merusak peralatan medis penting serta mengganggu operasional pelayanan rumah sakit.
“Kami meminta Bupati Aceh Barat memberikan perhatian khusus terhadap persoalan ini dan mengambil langkah nyata demi menjamin kenyamanan serta keselamatan pasien,” tutup Teuku.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM, turun langsung meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh setelah menerima laporan dari warga terkait plafon ruang inap pasien yang jebol akibat kebocoran, Jumat malam (17/10/2025).
Dalam kunjungannya, Bupati Tarmizi tampak meninjau langsung kondisi ruangan yang mengalami kerusakan dan berdialog dengan pihak rumah sakit. Ia menanyakan secara detail kondisi pasien serta langkah penanganan yang telah dilakukan pihak manajemen.
“Saya ingin tahu, bagaimana kondisi pasien, apakah sudah dipindahkan atau masih di ruangan itu? Saat bocor dan plafon jebol, apakah pasien juga terkena air?” tanya Bupati kepada Direktur RSUD Cut Nyak Dhien di lokasi.
Bupati juga menegaskan agar pihak rumah sakit segera melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan tidak ada titik lain yang berpotensi mengalami kerusakan serupa.
“Besok saya minta bagian teknis naik ke atas, periksa semua saluran air. Tembak semua bagian yang tersumbat, jangan ada yang macet. Waktu hujan seperti ini baru bisa terlihat mana yang bocor dan mana yang tersumbat. Cari penyebabnya malam ini juga,” tegasnya.








