Aceh Barat | Sudutpenanews.com – Harapan panjang masyarakat Kecamatan Bubon terhadap peningkatan akses jalan akhirnya mulai terjawab. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) resmi meluncurkan program pembangunan jalan di wilayah tersebut dengan melibatkan Kodim 0105/Aceh Barat sebagai pelaksana lapangan dalam skema swakelola.
Program ini merupakan bagian dari Kegiatan Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota, sub kegiatan Pembangunan Jalan, dengan sumber dana berasal dari Dana Transfer Umum (DTU) Tahun Anggaran 2025. Adapun nilai kontrak proyek ini mencapai Rp1 miliar, dengan nomor kontrak 620/46/PUPR/DTU/2025 tertanggal 18 Juni 2025.
Sejumlah warga menyambut program ini dengan antusias. Salah seorang tokoh masyarakat Gampong Cot Seumeureung, Bubon, Jumadi (52), menyebut pembangunan ini sudah lama dinanti karena kondisi jalan sebelumnya sangat memprihatinkan, berlubang, becek saat hujan, dan sulit dilalui kendaraan.
“Kalau musim hujan, anak-anak susah ke sekolah. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemkab Aceh Barat dan juga TNI yang turun langsung membantu,” ujarnya, Senin (21/7/2025).
Warga lainnya, Fitriani (38), ibu rumah tangga, menambahkan bahwa jalan tersebut sangat penting untuk mengangkut hasil tani dan hasil kebun. Menurutnya, banyak petani mengalami kerugian saat musim panen karena tidak bisa mengangkut hasil dengan lancar.
“Kami butuh jalan bagus untuk membawa pisang, jagung, dan hasil panen lainnya ke pasar. Selama ini harus pakai pikul atau motor yang sering rusak karena jalannya rusak parah,” kata Fitriani.
Menanggapi hal itu, Kabid Jalan dan Jembatan PUPR Aceh Barat, Beny Hardi, menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dasar di daerah yang akses jalannya masih tertinggal.
“Kecamatan Bubon menjadi perhatian kami karena akses jalannya masih kurang memadai. Kami berinisiatif melibatkan Kodim 0105 Aceh Barat dalam pelaksanaannya agar pengerjaan bisa berjalan lebih cepat, efisien, dan berkualitas,” jelas Beny.
Beny menambahkan bahwa skema swakelola yang melibatkan TNI, khususnya lewat program Karya Bakti, tidak hanya bertujuan untuk pembangunan fisik, tetapi juga untuk mempererat sinergi antara pemerintah daerah dan unsur pertahanan dalam pembangunan desa.
“Kerja sama ini bukan yang pertama, dan terbukti efektif. TNI memiliki kedisiplinan, kemampuan teknis, serta semangat gotong royong yang tinggi, sangat cocok untuk pembangunan berbasis masyarakat seperti ini,” lanjutnya.
Ia juga menjelaskan bahwa proyek ini akan diawasi langsung oleh tim teknis dari Dinas PUPR Aceh Barat guna memastikan pelaksanaan berjalan sesuai standar teknis dan tepat waktu. Pemerintah daerah pun terus mendorong masyarakat untuk aktif mengawal dan menjaga pembangunan di wilayah masing-masing.
“Kami berharap warga juga ikut merasa memiliki. Jika jalan sudah selesai, mari dijaga bersama. Ini milik kita semua, dan manfaatnya untuk jangka panjang,” tegas Beny.
Program ini menjadi salah satu langkah nyata Pemkab Aceh Barat dalam mendorong pemerataan pembangunan infrastruktur hingga ke wilayah pedalaman. Diharapkan, dengan selesainya proyek ini, mobilitas warga semakin lancar, biaya distribusi barang menurun, dan aktivitas ekonomi serta sosial warga Bubon bisa meningkat secara signifikan.
Dinas PUPR juga mengimbau kepada masyarakat Kecamatan Bubon untuk mendukung proses pembangunan ini, menjaga lingkungan proyek tetap aman, dan nantinya ikut serta dalam merawat jalan yang telah dibangun.
Dengan kehadiran jalan Karya Bakti di Kecamatan Bubon, diharapkan masyarakat tidak hanya mendapat akses fisik yang lebih baik, tetapi juga dorongan semangat baru untuk lebih produktif dalam menjalani aktivitas harian. Sinergi antara pemerintah daerah dan TNI menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur bisa dilakukan dengan cepat, berkualitas, dan menyentuh langsung kepentingan masyarakat.
