Aceh Barat | Sudutpenanews.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kembali melanjutkan pekerjaan peningkatan infrastruktur jalan di wilayah pedalaman. Meski menghadapi keterbatasan anggaran akibat efisiensi kebijakan pemerintah pusat, pembangunan ruas jalan tetap menjadi prioritas untuk mendukung mobilitas masyarakat.
Pada tahun 2025 ini, Dinas PUPR Aceh Barat melanjutkan pengaspalan ruas jalan Blang Mee–Seuradeuk di Kecamatan Woyla Timur. Proyek tersebut dinilai penting karena jalur tersebut merupakan akses vital bagi warga pedalaman yang selama ini mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah.
Kepala Dinas PUPR Aceh Barat melalui Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Beni Hardi, menjelaskan bahwa ruas jalan Blang Mee–Seuradeuk memiliki total panjang sekitar delapan kilometer. Pekerjaan pengaspalan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah.
“Pada tahun 2023 lalu kita sudah melakukan pengaspalan sepanjang 400 meter, kemudian pada tahun 2024 kembali dilanjutkan sepanjang 300 meter. Tahun ini, melalui Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) 2025, kita kembali melanjutkan pengaspalan sepanjang 350 meter dengan lebar empat meter. Pagu anggaran yang dialokasikan mencapai Rp930.532.000.00, dengan pelaksana CV. BY Konstruksi. Target pekerjaan selesai sesuai kontrak pada bulan Desember 2025,” ujar Beni, Rabu (27/8/2025).
Menurutnya, ruas jalan tersebut merupakan salah satu titik yang sering dikeluhkan masyarakat, khususnya warga Gampong Gunong Drien dan sejumlah desa lainnya. Selama ini, jalur Blang Mee–Seuradeuk belum terhubung secara penuh dengan jalan beraspal, sehingga menyulitkan warga dalam mengakses layanan kesehatan, pendidikan, maupun membawa hasil pertanian.
“Perbaikan infrastruktur termasuk jalan memang menjadi salah satu program prioritas Bupati Aceh Barat. Walaupun anggaran terbatas, kita tetap berusaha melanjutkan secara bertahap. Selain untuk mendukung program Pak Bupati, perbaikan jalan juga demi meningkatkan kenyamanan pengguna jalan dan kelancaran aktivitas masyarakat,” tambahnya.
Kabar kelanjutan pengaspalan ruas jalan Blang Mee–Seuradeuk disambut baik oleh masyarakat setempat. Abdullah (55), tokoh masyarakat dari Gampong Seuradeuk, mengaku lega dengan perhatian pemerintah daerah. Ia menilai jalan yang selama ini rusak sudah lama menjadi keluhan warga karena menyulitkan akses transportasi, terutama di musim hujan.
“Kami sudah lama menunggu jalan ini diperbaiki. Kalau musim hujan, jalan licin dan berlumpur, anak-anak sekolah sering jatuh saat berangkat. Petani juga sulit membawa hasil panen, biaya angkut jadi mahal. Dengan adanya pengaspalan, tentu kami sangat terbantu,” ucap Abdullah.
Hal senada juga diungkapkan oleh Fatimah (42), seorang pedagang hasil tani dari Gampong Blang Mee. Ia menuturkan bahwa dengan kondisi jalan yang lebih baik, biaya transportasi hasil panen sayur-mayur menuju pasar bisa berkurang.
“Selama ini kami harus keluarkan ongkos lebih karena mobil angkut sering rusak di jalan yang berlubang. Kalau jalan sudah diaspal, otomatis biaya angkut turun. Itu artinya kami bisa dapat untung lebih besar,” katanya dengan penuh harap.
Sementara itu, Hasbi (28), seorang pemuda Woyla Timur, berharap proyek pengaspalan ini terus berlanjut hingga seluruh ruas delapan kilometer dapat diselesaikan. Menurutnya, infrastruktur jalan yang baik tidak hanya memudahkan masyarakat, tetapi juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi di pedalaman.
“Kalau jalan sudah bagus, pasti lebih banyak orang luar yang bisa masuk, termasuk pedagang dan pembeli dari kecamatan lain. Bahkan ke depan bisa saja membuka peluang wisata desa. Karena itu, kami berharap pemerintah jangan berhenti hanya di 350 meter ini, tetapi terus melanjutkan hingga tuntas,” ujarnya.
Dinas PUPR Aceh Barat menegaskan bahwa meski terbatas, program pemeliharaan jalan tetap akan dilanjutkan secara berkelanjutan. Pemerintah juga berharap dukungan masyarakat dalam menjaga infrastruktur yang sudah dibangun agar manfaatnya dapat dirasakan lebih lama.
“Harapan kami dengan dilanjutkannya pengaspalan Blang Mee–Seuradeuk, aktivitas masyarakat lebih lancar, terutama petani dan anak sekolah yang setiap hari melintasi jalur ini,” pungkas Beni Hardi.







