Aceh Barat | Sudutpenanews.com – Desakan agar perbaikan jalan lintasan Meulaboh–Tutut segera diselesaikan semakin menguat. Jalan yang saat ini dalam proses rehabilitasi tersebut telah memakan tiga korban kecelakaan dalam beberapa waktu terakhir. Satu korban dinyatakan meninggal dunia, sementara dua korban lainnya baru saja mengalami kecelakaan pada Kamis (14/8/2025) dan telah dirujuk ke RSUD Cut Nyak Dhien (CND) Meulaboh untuk mendapatkan perawatan intensif.
Ketua Forum Aliansi Kaway XVI, Teuku Agam Istiqafar, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut. Ia menilai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh terkesan kurang memperhatikan aspek keselamatan pengguna jalan selama proses rehabilitasi berlangsung.
“Jalur ini sedang direhab, tapi rambu-rambunya tidak jelas terlihat oleh pengendara. Kondisi ini membuat jalur sangat rawan kecelakaan. Kejadian seperti ini sering terjadi di Desa Beureugang. Sudah tiga orang menjadi korban. Apa harus menunggu korban bertambah baru PUPR atau pihak yang menangani jalur ini sadar?” ujar Teuku Agam, Kamis (14/8/2025).

Ia menambahkan, jalan yang menjadi penghubung strategis antarwilayah ini kerap dilalui kendaraan dengan kecepatan tinggi, sehingga minimnya tanda peringatan dan penataan arus lalu lintas di titik pekerjaan menjadi faktor yang memperbesar risiko kecelakaan.”tegas TEUKU AGAM.
Langkah-langkah ini dinilai mendesak untuk mencegah jatuhnya korban berikutnya. Masyarakat berharap pemerintah daerah bersama pihak terkait segera mengambil langkah konkret. Tidak hanya mempercepat penyelesaian pekerjaan jalan, tetapi juga memastikan pemasangan rambu-rambu yang jelas dan mudah dilihat, penataan jalur sementara yang aman, serta pengawasan ketat di lokasi proyek








