Aceh Barat | Sudutpenanews.com : Pagi Jumat itu terasa berbeda di halaman kecil SOS Children’s Village Meulaboh. Jum,at (10/10/2025). Udara lembut berembus membawa kesejukan, sementara sinar matahari menembus pepohonan dengan cahaya yang hangat. Di antara suara tawa kecil anak-anak, ada haru yang tak bisa disembunyikan. Doa yang selama ini mereka panjatkan akhirnya dikabulkan, ibu asuh tercinta, Ibu Ainul Mardiah, akan berangkat menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci.
Bagi puluhan anak di SOS Children’s Village Meulaboh, sosok Ibu Ainul bukan sekadar pengasuh. Ia adalah pelita yang menerangi hari-hari mereka seorang ibu yang menggantikan kasih sayang yang telah lama hilang. Dengan sabar dan lembut, ia mengajarkan arti kesyukuran, keikhlasan, dan doa.
Setiap subuh, sebelum ayam berkokok, Ibu Ainul selalu menjadi yang pertama bangun. Ia menyiapkan sarapan sederhana, menyisir rambut anak-anak perempuan, memastikan seragam mereka rapi, dan menyelipkan senyum di setiap tatapan. Tak jarang, di tengah lelahnya, ia masih menyempatkan diri menanyakan pelajaran sekolah atau sekadar mendengarkan cerita kecil sebelum tidur.
“Beliau bukan hanya ibu, tapi juga teman curhat kami. Kalau kami sedih, beliau yang peluk kami. Kalau kami nakal, beliau yang sabar menasihati.”ucap salah seorang anak asuh dengan suara pelan.
Selama ini, setiap kali anak-anak berkumpul untuk berdoa bersama, selalu ada satu doa yang tak pernah absen di antara deretan permohonan mereka, semoga Ibu Ainul bisa pergi ke Mekkah, melihat Ka’bah, dan berdoa langsung di hadapan Allah.
Bagi mereka, kepergian Ibu Ainul ke Tanah Suci bukan hanya perjalanan spiritual pribadi, tetapi juga simbol dari cinta yang mereka rasakan cinta yang mereka balas dengan doa.
“Anak-anak sering bilang, kalau Ibu ke Mekkah, doakan kami supaya jadi anak baik. Mereka yang pertama kali tahu kabar ini langsung sujud syukur.”kata Ibu Ainul sambil menahan haru.
Keberangkatan Ibu Ainul bukan terjadi begitu saja. Melalui tangan-tangan baik dari PT Mifa Bersaudara, mimpi itu akhirnya menjadi kenyataan. Perusahaan yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial di Aceh Barat ini memilih Ibu Ainul sebagai salah satu penerima paket umrah dalam program berbagi berkahnya tahun ini.
“Ini bukan hadiah, tapi bentuk penghargaan atas dedikasi seorang ibu yang tanpa lelah mengabdi untuk anak-anak yang bukan darah dagingnya sendiri,” ujar Tengku Kaddhafi, Division Head CSR PT Mifa Bersaudara dalam keterangannya.
Menurutnya, sosok seperti Ibu Ainul layak mendapatkan apresiasi lebih dari sekadar ucapan terima kasih.
“Kami di PT Mifa percaya, cinta dan ketulusan seperti yang ditunjukkan Ibu Ainul adalah energi positif yang harus dirawat. Ia bukan hanya mendidik anak-anak, tapi juga menanamkan nilai kemanusiaan yang sesungguhnya,” ujar Tengku Kaddhafi.
“Kami berharap perjalanan umrah ini menjadi momentum spiritual, bukan hanya bagi beliau, tapi juga menginspirasi kita semua untuk terus berbagi dan berbuat baik.”tambahnya.
Bagi Ibu Ainul, kabar itu bagai petir di siang bolong, bukan karena terkejut semata, tapi karena rasa haru yang tak bisa dibendung.
“Saya merasa kecil di hadapan Allah.Anak-anak saya yang berdoa, dan Allah menjawab doa mereka.” ucapnya lirih.
Kepergian ini bukan semata perjalanan ibadah. Ibu Ainul membawa doa dari setiap anak yang ia asuh, setiap tangan kecil yang pernah menggenggam tangannya di kala sedih. Di antara untaian doa yang akan ia panjatkan di depan Ka’bah, selalu ada nama-nama mereka yang menunggu di Meulaboh, penuh harap dan cinta.
“Saya akan berdoa agar mereka tumbuh menjadi anak-anak yang kuat, yang tidak kehilangan arah, dan selalu percaya bahwa doa adalah kekuatan terbesar,” katanya.
Ibu Ainul hanya bisa tersenyum, menahan perasaan yang meledak di dada. Ia tahu, perjalanan ini bukanlah perpisahan, melainkan bentuk cinta yang tumbuh karena doa.
“InsyaAllah, saya pulang membawa berkah untuk mereka semua,” tuturnya dengan suara bergetar.
Di pagi Jumat yang penuh berkah itu, doa anak-anak SOS Children’s Village Meulaboh telah diijabah. Sebuah perjalanan suci akan segera dimulai, bukan sekadar perjalanan menuju Tanah Makkah, tetapi juga perjalanan batin seorang ibu yang mencintai tanpa pamrih, dan anak-anak yang berdoa dengan hati paling tulus.
Dan di antara ribuan langkah menuju Baitullah, langkah Ibu Ainul Mardiah akan selalu diiringi oleh doa yang lahir dari cinta doa anak-anak yatim yang mencintai ibunya dengan cara paling indah, melalui sujud dan air mata.







