Keterangan Foto: Suasana pekerja di Rumah Jahit Bersama (RJB)Sudutpenanews.com, Aceh Barat – Suara mesin jahit yang menderu tak henti-henti di sebuah bangunan sederhana di Gampong Langung, Meureubo, Aceh Barat, Selasa, 1 Juli 2025. Bukan sekadar bunyi aktivitas usaha. Ia adalah irama harapan.
Di dalam Rumah Jahit Bersama (RJB), sekelompok anak muda dari lingkar tambang PT Mifa Bersaudara sedang merangkai masa depan mereka, benang demi benang.
Didirikan sebagai bagian dari program pemberdayaan CSR PT Mifa Bersaudara, RJB kini tumbuh sebagai unit usaha menjahit yang stabil dan produktif, sekaligus menyerap empat tenaga kerja tetap dari berbagai gampong sekitar tambang seperti Peunaga Cut Ujong, Buloh, Balee, hingga Ujong Tanjong.
Jenis pesanan yang mereka tangani pun beragam, mulai dari gamis, seragam sekolah, seragam umrah, hingga layanan reparasi pakaian.
“Alhamdulillah, sekarang saya punya penghasilan sendiri dari menjahit. Peralatan lengkap disediakan perusahaan. Bahkan pelanggan juga datang dari karyawan perusahaan,” tutur Reva Riana, Koordinator RJB asal Gampong Buloh, sambil tersenyum di sela pekerjaannya.
Didampingi pelatihan, fasilitas, dan modal usaha oleh perusahaan, Reva dan kawan-kawan kini punya rasa percaya diri yang tinggi. Fasilitas yang diberikan pun tidak main-main, mulai dari mesin jahit berkualitas, obras, meja potong, manekin, setrika uap, hingga stok kain awal. Semua difasilitasi, alhamdulillah.
Menurut Reva, Mifa telah peduli kepada masyarakat dengan berbagai macam program yang menyentuh langsung kebutuhan. “Alhamdulillah, sejak kehadiran Mifa, ekonomi masyarakat menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Nala Rati, penjahit lainnya yang berasal dari Peunaga Cut Ujong, mengaku awalnya tak menyangka bisa menjalani usaha menjahit di dekat tempat tinggalnya. “Dulu saya cuma bantu-bantu ibu di rumah. Sekarang bisa punya usaha bersama teman-teman dan bisa mendapatkan penghasilan,” katanya.
Staf CSR PT Mifa Bersaudara, Famela Naridha, mengatakan RJB salah satu UMKM binaan perusahaan. Program ini telah berjalan sejak lama dengan pendekatan yang sistematis dari pelatihan, pendampingan, hingga permodalan.
“UMKM adalah solusi nyata dalam menyerap tenaga kerja lokal. Kami di Mifa sudah lama menyadari itu, dan konsisten melaksanakannya tanpa harus menunggu desakan siapa pun,” jelas Famela.(*)
