Aceh Barat | Sudutpenanews.com : Pergantian manajemen di tubuh sebuah rumah sakit daerah selalu menjadi perhatian publik. Begitu pula yang terjadi di RSUD Cut Nyak Dhien, Aceh Barat. Baru-baru ini Rumah sakit utama masyarakat ini kembali mengalami rotasi kepemimpinan. Publik pun menaruh harapan besar, pelayanan kesehatan harus semakin baik, dan profesional.
Rumah sakit bukan sekadar tempat berobat, melainkan wajah nyata kehadiran negara dalam melindungi warganya. Oleh sebab itu, pergantian manajemen jangan hanya dimaknai sebagai rutinitas birokrasi, melainkan momentum untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap layanan kesehatan yang selama ini dikeluhkan sebagian warga.
Kita masih sering mendengar cerita tentang pasien yang mengantre berjam-jam, kurangnya keramahan petugas, hingga keluhan lambannya penanganan di instalasi gawat darurat. Memang benar, tidak semua cerita itu bisa digeneralisasi, tetapi fakta bahwa keluhan publik tetap ada menandakan perlunya perbaikan serius.
Manajemen baru RSUD Cut Nyak Dhien harus berani melakukan pembenahan, mulai dari disiplin tenaga medis, efisiensi pelayanan administrasi, peningkatan fasilitas, hingga penguatan etika komunikasi petugas kepada pasien. Sebab, pelayanan kesehatan bukan hanya soal obat dan alat, melainkan juga soal empati dan sikap kemanusiaan.
Harapan masyarakat sederhana, saat mereka datang ke rumah sakit dengan rasa cemas, mereka ingin disambut dengan ramah, dilayani dengan cepat, dan ditangani dengan profesional. Itu saja sudah cukup membuat mereka merasa dihargai.
Pergantian manajemen kali ini sebaiknya dijadikan titik balik untuk menjadikan RSUD Cut Nyak Dhien sebagai rumah sakit daerah yang berstandar baik. Jika kepercayaan publik berhasil diraih, maka bukan hanya pasien yang merasakan manfaatnya, tetapi juga reputasi pemerintah daerah yang turut terangkat.
Kini, semua mata tertuju pada manajemen baru. Warga Aceh Barat menunggu, apakah RSUD Cut Nyak Dhien benar-benar mampu berubah menjadi rumah sakit kebanggaan daerah, ataukah sekadar melanjutkan pola lama yang stagnan atau memang hanya mengganti sampul dengan isi yang sama?.







