Banda Aceh | Sudutpenanews.com – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tiga posisi strategis tertinggi di Aceh yakni Gubernur, Pangdam Iskandar Muda, dan Kapolda Aceh secara bersamaan dijabat oleh putra-putra asli daerah. Momen langka ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Tanah Rencong.
Ketiga tokoh tersebut adalah Muzakir Manaf sebagai Gubernur Aceh, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal sebagai Pangdam Iskandar Muda, dan Brigadir Jenderal Polisi Marzuki Ali Basyah sebagai Kapolda Aceh. Ketiganya merupakan figur kelahiran Aceh yang telah meniti karier panjang di bidang masing-masing.
Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, resmi dilantik sebagai Gubernur Aceh periode 2025–2030 pada 24 Juni 2025. Tokoh asal Aceh Utara ini sebelumnya dikenal sebagai mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pernah menjabat Wakil Gubernur Aceh pada periode 2012–2017.
Sementara itu, Panglima Kodam Iskandar Muda saat ini dijabat oleh Mayjen TNI Niko Fahrizal, putra kelahiran Banda Aceh. Ia mulai menjabat pada 21 Februari 2024 dan dikenal sebagai perwira TNI yang aktif mendorong semangat nasionalisme dan kedekatan prajurit dengan masyarakat Aceh.
Di jajaran kepolisian, Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah ditunjuk sebagai Kapolda Aceh berdasarkan surat telegram Kapolri nomor ST/1764/V/KEP./2025 tertanggal 5 Agustus 2025. Marzuki, yang berasal dari Kabupaten Pidie, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh dan dikenal memiliki rekam jejak kuat dalam bidang pembinaan SDM Polri.
Kehadiran tiga sosok asli Aceh dalam pucuk kepemimpinan sipil, militer, dan kepolisian ini disambut positif oleh masyarakat. Banyak kalangan menilai hal ini sebagai momentum strategis untuk memperkuat sinergi pembangunan, keamanan, dan pelayanan publik yang lebih responsif terhadap kearifan lokal.
Masyarakat Aceh berharap sinergi tiga pilar utama ini mampu mempercepat kemajuan Aceh sekaligus menjaga stabilitas keamanan dan budaya di tengah berbagai tantangan pembangunan.







