Aceh Barat | Sudutpenanews.com – Direktur PT Magellanic Garuda Kencana (MGK), Tgk. H. Miswar Ridhaudinsyah, menepis tudingan miring yang menyebut perusahaan tambang yang ia pimpin sebagai “kolonial gaya baru”.
Ia menegaskan, MGK baru efektif beroperasi sejak Mei 2025 dan seluruh proses investasi dijalankan dengan penuh tanggung jawab sosial dan hukum.
“Saya kecewa dengan pemberitaan yang cenderung menyerang dan bahkan memfitnah. MGK ini bukan kolonial gaya baru, bukan pula milik orang asing. Perusahaan ini murni modal pribadi dan aset investasi masyarakat Aceh dan saya bukan tipikal berdebat di media, kalau mau diluruskan mari kita berdiskusi dengan sehat,” kata Miswar dalam sebuah diskusi kelompok terfokus (FGD) bertema “Solusi untuk Kemajuan Investasi bagi Masyarakat Aceh Barat”, yang digelar di Meulaboh, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, tudingan tersebut tidak berdasar, sebab MGK baru memulai kembali aktivitas produksi setelah vakum cukup lama.
“Kami baru berjalan efektif Mei lalu. Jadi wajar jika program pemberdayaan masyarakat (PPM) maupun manfaat ekonomi belum terlihat maksimal. Tapi sejak tahap uji coba pun, masyarakat sudah jadi prioritas kami,” jelasnya.
Miswar menegaskan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah, termasuk terkait kewajiban pajak dan retribusi.
“Kalau ada kewajiban pajak, tolong arahkan. Insyaallah kami bayar sesuai aturan. Tidak mungkin kami lari dari tanggung jawab,” ujarnya.
Ia menambahkan, keberadaan MGK justru diharapkan mampu membuka lapangan kerja, menggerakkan perekonomian, sekaligus menjadi bukti bahwa Aceh bisa membangun dengan kekuatan sendiri tanpa harus bergantung pada modal asing.
“Orang Aceh hari ini butuh sapôe pakat (kesepakatan bersama). Kalau ada kelemahan, mari sama-sama perbaiki. Investasi ini harus dijaga dengan bijak demi kemaslahatan bersama,” pungkas Miswar.








