Sudutpenanews.com, Jakarta – PT Mifa Bersaudara untuk kedua kalinya meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) Peringkat Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia yang berlangsung hari ini, Senin (24/02/25) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Pengharhaan ini merupakan hasil penilaian proper periode 2023/2024, dimana sebanyak 4.495 perusahaan mengikuti PROPER Nasional, dengan 227 perusahaan berhasil meraih peringkat Hijau.
PT Mifa Bersaudara menjadi salah satu perusahaan yang memperoleh penghargaan bergengsi ini, dan satu-satunya industri tambang batubara di Aceh yang berhasil mendapatkan PROPER Hijau.
Kepala Teknik Tambang PT Mifa Bersaudara, Hadi Firmansah, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim dalam menerapkan sistem pengelolaan lingkungan yang efektif dan berkelanjutan.
Keberhasilan meraih PROPER Hijau untuk kedua kalinya menjadi bukti bahwa manajemen terus berkomitmen terhadap praktik pertambangan yang berwawasan lingkungan.
“Kami mengimplementasikan berbagai program unggulan, mulai dari Sistem Manajemen Lingkungan, Life Cycle Analisis, Efisiensi Energi, hingga Pengelolaan Tanggap Kebencanaan,” ujar Hadi
Adapun beberapa aspek utama yang dinilai dalam PROPER Hijau meliputi: Sistem Manajemen Lingkungan, Life Cycle Analisis, Efisiensi Energi, Penurunan Beban Emisi Udara, Efisiensi Air, Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah, 3R Limbah B3 dan Limbah Non B3, Konservasi Keanekaragaman Hayati, CSR/Comdev, serta Pengelolaan Tanggap Kebencanaan.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Taufik, ST. M.Si menyambut baik pencapaian ini dan menegaskan bahwa ada industri tambang batubara beroperasi di Aceh yang serius memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan yang baik.
“Keberhasilan PT Mifa Bersaudara menunjukkan bahwa perusahaan tambang di Aceh dapat menerapkan standar tinggi dalam pengelolaan lingkungan. Hal ini tentunya dapat menjadi contoh bagi investor atau industri tambang lainnya atau yang baru akan beroperasi agar mengutamakan keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan,” ujarnya.
Penghargaan PROPER Hijau ini semakin memperkuat posisi perusahaan tambang di Aceh, dimana sebagai perusahaan yang tidak hanya fokus pada produktivitas, tetapi juga bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Bersama pihak DLHK Aceh Kami akan terus mengawal standar pengelolaan lingkungan di Industri Tambang, semoga kedepan bukan hanya hijau, tapi industri tambang batubara di Aceh bisa mendapat proper emas di periode kedepan,” tutup Taufik.
