Menteri PU Wajibkan Seluruh Bangunan Ponpes Terapkan PBG

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo (rompi kuning) didampingi Kepala Basarnas, Mohammad Syafii saat saat kunjungan ke Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Senin (6/10/2025) (Foto: Humas Kemen PU)

Jakarta | Sudutpenanews.com : Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memperkuat koordinasi lintas kementerian untuk sosialisasi izin dan sertifikasi bangunan, khususnya pondok pesantren. Langkah ini dilakukan untuk memastikan penerapan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) berjalan sesuai standar keselamatan.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan seluruh pondok pesantren wajib memiliki PBG sebagai bukti bangunan aman dan layak fungsi. Ia menyebut, aturan tersebut penting agar pesantren memiliki kualitas konstruksi yang terjamin.

Hal ini disampaikan saat kunjungannya ke Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Senin (6/10/2025). Pascamusibah ambruknya bangunan musala di bangunan tersebut yang menelan korban hingga puluhan santri pada 29 September 2025 lalu.

“Ke depan, kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama agar seluruh pondok pesantren memahami pentingnya PBG. Dulu namanya IMB, sekarang berubah menjadi PBG, untuk memastikan kualitas bangunannya memenuhi standar keselamatan,” kata Dody melansir dari rri.co.id.

Menurut dia, bangunan pendidikan harus memenuhi ketentuan keselamatan bagi seluruh penghuni dan peserta didik. Dody mengatakan, fokus utama kini ialah penanganan tanggap darurat agar evakuasi dan pembersihan material berjalan cepat, aman, dan terkoordinasi.

“Saat ini yang paling utama adalah memastikan keselamatan dan penyelesaian tahap tanggap darurat. Kami siap memberikan bantuan teknis, termasuk pembersihan,” ujarnya.

Guna mendukung proses evakuasi, Kementerian PU menurunkan alat berat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN). Peralatan yang dikerahkan meliputi 1 excavator breaker, sebanyak 12 dump truck, 4 jack hammer, dan 3 bar cutter.

Kemudian, satu unit mobile crane juga dihadirkan untuk mempercepat proses pembersihan material reruntuhan bangunan pesantren. Selain itu, sebanyak 34 personel lapangan diterjunkan, terdiri dari operator, driver, tenaga kerja, pelaksana, serta koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Kementerian PU.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pendataan dan pengecekan seluruh bangunan pondok pesantren di Indonesia. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, Presiden ingin evaluasi menyeluruh terhadap keamanan infrastruktur pesantren segera dilakukan.

“Evaluasi ke depan, ke semua pondok pesantren. Kita harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan bangunan, infrastruktur pondok masing-masing,” kata Praetyo, Minggu (5/10/2025).

Ia menilai langkah tersebut menjadi upaya utama agar kejadian tragis serupa tidak terulang di masa mendatang. Mensesneg memastikan Presiden terus memantau perkembangan penanganan di lokasi, serta meminta menteri dan kepala daerah menindaklanjuti arahan tersebut.

banner 728x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *